kebudayaan Rawang
Hamparan Rawang adalah salah satu kecamatan yang ada di kota sungai penuh. rawang memiliki potensi budaya dan adat yang begitu mempesona. kebudayaan itu sampai sekarang masih tetap dipertahankan dan di warisi oleh nenek moyang secara turun temurun.
diantara budaya atau tradisi yang ada dihamparan rawang diantaranya
-rentak kudo.
-Tari asaik
-langkah tigo
-anyaman pandan
-seni bangun masjid yang megah
-dan ukiran tabuh yang mempesona!
Rawang juga dikenal dengan 3 dili 4 tanah rawang dan 3 dimudik 4 tanah rawang. selain itu rawang juga sering disebut dengan nama dusun delapan karena dahulunya rawang terdiri dari 8 desa.yaitu:
-koto dian
-koto beringin
-maliki air
-kampung dalam
-larik kemahan
-kampung diilir
-dusun diilir
-koto teluk.
namun seiring dengan waktu desa yang ada dihamparan rawang dahulunya delapan setelah mengalami pemekaran menjadi 13 desa ( desa tanjung,desa cempaka, desa tanjung muda, desa paling serumpun dan desa cempaka)
Rawang selalu erat kaitannya dengan gotong royong karena masyarakatnya selalu bersama-sama dalam segala hal,dan juga dikenal dengan sebutan dusu kenyaho batuah.
Budaya rawang yng sangat terkenal daalah rentak kudo bahkan sampai keluar negeri.kebudayaan masyarakat yang masih kental dapat dirasa di daerah ini.semua orangnya ramah-tamah dan bermasyarakat.
Konon katanya masjid raya rawang dibangun dengan hanya dengan kayu n tiang2 penyangga tengahnya melambangkan desa-desa dirawang.dan bahkan tabuh yang berada di desa kampong dalam dibuat dengan cara gotong royong.
itulah sebabnya rawang dikenal bengan desa gotong royong.
Disamping itu ada mitos mengatakan bahawa pernah ada kanyaho yang bertuah,di pohin kanyaho tyersebut terdapat ayam dan anjing hitam,apabila ayam berkokok maka akan tiba kemasyhuran pad desa rawang dan apabila anjing yang menggogong maka akan tiba bencana didesa rawang.kanyaho batuah pun musnah karena terbakar ole api,yang kala itu terjadi gempa.samapi sekarang kanyaho batuah masih dipercaya masyarakat rawang.
No comments:
Post a Comment